Kamis, 10 Oktober 2019, pukul 09.00 WITA bertempat di ruang sidang Utama Pengadilan Agama Badung dilaksanakan Sosialisasi dan Pembinaan yang dipimpin oleh KPTA Mataram (Drs. H. M. Alwi Mallo, M.H.) didampingi oleh WKPTA Mataram (Dr.Dra.Hj.Sisva Yetti, S.H., M.H), Panitera PTA Mataram (H.Ma’sum Umar, S.H.,M.H), Sekretaris PTA (Misnudin, S.H.,M.H) dan seluruh Ketua, Wakil Ketua, Panitera, Sekretaris PA se-pulau Bali, serta Tim IT Wilayah Bali.
Kegiatan ini diadakan dalam rangka Sosialisasi Hasil Rapat Koordinasi Ditjen Badilag surat nomor 4001/DjA/HM.00/VIII/2019 tanggal 21 Agustus 2019 yang dilaksanakan pada tanggal 16 s.d 18 September 2019 di Jakarta .
Hal pertama yang disampaikan adalah hasil pembinaan dari Dirjen Badilag mengenai sosialisasi Perma Nomor 1 tahun 2019 tentang Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik. Perma No. 1 Tahun 2019 ini merupakan perubahan dari Perma No. 3 Tahun 2018. Dalam Perma yang lama proses berperkara secara elektronik dalam e-court meliputi e-filing, e-payment, dan e-summons, sedangkan pada Perma yang baru selain ketiga proses di atas ada tambahan proses e-litigasi untuk persidangan dan pembuktian secara elektronik. Oleh karena itu, Dirjen Badilag menghimbau kepada seluruh Pengadilan untuk mempersiapkan segala hal yang diperlukan baik SDM maupun sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan e-litigasi karena per 1 Januari 2020 seluruh pengadilan sudah harus menerapkan e-litigasi tersebut.
Dalam rangka mendukung implementasi e-litigasi Dirjen Badilag menerbitkankan 9 aplikasi baru yang merupakan hasil karya warga peradilan agama yaitu aplikasi notifikasi perkara, aplikasi informasi perkara dan informasi produk, aplikasi antrian sidang, aplikasi verifikasi data kemiskinan, command centre badilag, aplikasi e-eksaminasi, aplikasi PNBP, e-register perkara, e-keuangan perkara.
Oleh karena itu, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Mataram berharap kepada seluruh aparatur Pengadilan Agama se-pulau Bali untuk selalu meningkatkan kinerja sehingga kedepannya dapat peroleh hasil yang lebih baik lagi bahkan mampu memperoleh penghargaan. Hendaknya mindset dan budaya kerja yang lama dan manual ditinggalkan karena saat ini diperlukan kerja yang terukur dan cepat dan setiap pekerjaan dinilai dan dipantau langsung oleh badilag.
